BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Sejak 16 tahun
terakhir, Indonesia mengalami masalah perekonomian yang sangat berat dan
berkepanjangan. Hal ini ditandai dengan nilai mata uang rupiah yang mengalami
penurunan, akibatnya perusahaan di Indonesia cukup terkena dampak paling besar,
karena penurunan nilai Rupiah.
Banyak perusahaan di Indonesia mengalami kebangkrutan, sehingga menimbulkan
banyaknya pengangguran.
Untuk dapat bertahan dalam situasi seperti ini, maka perusahaan
haruslah memiliki perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai masalah dan
rintangan yang timbul, seperti masalah operasional, keuangan, maupun masalah
pemasaran dari produk yang diproduksi.
Masalah persaingan antar perusahaan mengharuskan perusahaan harus terus menerus
melakukan perbaikan dalam mutu barang dan layanan serta efisiensi dalam menekan
biaya produksi.
Dalam hal kegiatan proses produksi, perusahaan harus
mempunyai kemampuan untuk dapat mendayagunakan segenap sumber-sumber yang
dimiliki oleh perusahaan sebanding dengan bahan-bahan dan jasa-jasa yang diolah
menjadi produk. Bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan sangat menentukan
atau mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas produk dan harga jual produk
karena bila harga bahan yang diperoleh terlalu tinggi dengan kualitas dan
kuantitas yang kurang memuaskan tentunya akan mempengaruhi tingkat biaya
produksi dan harga jual produk sehingga perusahaan akan mengalami kerugian,
sebaliknya bila harga pembelian bahan rendah atau murah sesuai dengan harga
yang berlaku dipasaran dengan kuantitas dan kualitas yang baik serta waktu
penyerahan yang tepat, maka perusahaan dapat menekan tingkat biaya produksi dan
harga jual produk, sehingga mampu
bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga apa yang menjadi tujuan
perusahaan dapat tercapai.
Sebelum melakukan kegiatan produksi perusahaan
terlebih dahulu menyiapkan faktor-faktor produksinya diantaranya adalah bahan
baku yang akan diolah menjadi produk jadi. Didalam pengadaan bahan baku
perusahaan dapat membuat sendiri atau membeli bahan baku tersebut dari pemasok.
Pembelian bahan baku ini merupakan salah satu fungsi dari manajemen persediaan
karena berkaitan dengan pengadaan barang, baik berupa bahan baku, bahan
setengah jadi maupun bahan jadi. Menurut Fien (2005: 26) “peran manajemen pembelian
ditunjang oleh besarnya biaya pembelian yang mencapai 50% sampai 70% dari total
biaya produksi dan berdampak langsung pada kualitas produk”. Tahap pembelian ini dimulai dari
pengadaan, penyimpanan, sampai penyerahan barang untuk kegiatan proses
produksi.
Purchasing
(pembelian) merupakan salah satu fungsi penting dalam menunjang keberhasilan
produksi perusahaan, karena fungsi ini mempunyai tanggung jawab untuk
mendapatkan bahan baku dengan kuantitas
dan kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan, harga yang layak,
penyerahan tepat waktu yang sesuai dengan ketentuan. Sebelum melakukan
pembelian diperlukan adanya suatu strategi pembelian yang tepat bagi perusahaan
untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan pada harga yang pantas. Strategi
pembelian yang digunakan oleh setiap perusahaan berbeda tergantung pada situasi
yang dihadapi dan perkembangan usaha perusahaan. Sistem penyediaan bahan dengan
strategi pembelian yang tepat dapat menjamin kelancaran kegiatan dan
perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu perlu
pertimbangan yang cermat dan tepat agar setiap rencana yang hendak dilaksanakan
dapat terealisasikan seperti apa yang diharapkan dan kemungkinan faktor-faktor
yang merupakan kelemahan atau penghambat dapat diantisipasi sedini mungkin.
Penggunaan strategi yang tepat juga akan dapat menunjang tercapainya tingkat
efisiensi biaya produksi sehingga keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi.
Biaya pembelian material pada perusahaan supplier mencakup sejumlah biaya yang
dikeluarkan perusahaan supplier untuk
melaksanakan proses produksinya. Sebelum harga beli ditetapkan departemen
pembelian harus menghitung perkiraan harga material dan menetapkan harga
standar sebagai harga patokan, dengan demikian harga beli yang akan ditetapkan
akan menjadi harga yang wajar. Pembelian bahan baku dengan harga terlalu mahal
mengakibatkan peningkatan biaya produksi yang kemudian dapat mengurangi
keuntungan perusahaan. Sebaliknya pembelian bahan baku dengan harga yang
terlalu murah meskipun dapat menguntungkan perusahaan akan tetapi dapat
menimbulkan permasalahan di masa yang akan datang yaitu perusahaan kesulitan
dalam menetapkan standar pembelian dan penjualannya jika harga pembelian
tiba-tiba menjadi naik.
Hasil produksi perusahaan dipengaruhi oleh pengadaan
bahan baku, tenaga kerja serta biaya overhead
pabrik. Pengadaan bahan baku adalah variabel yang memegang peran penting bagi kelangsungan hidup perusahaan,
dengan adanya bahan baku yang tersedia memudahkan perusahaan untuk menjalankan
operasinya. Variabel lain adalah tenaga kerja yaitu terdiri dari
karyawan-karyawan yang melakukan proses produksi. Disamping itu biaya overhead juga merupakan faktor penting
karena pada saat produksi berlangsung terdapat biaya tambahan selain biaya
diatas.
Pada perusahaan pembuatan kerupuk puli di Magetan yang
diteliti yaitu Mirasa dibutuhkan
perencanaan produksi yang baik jika usaha ini ingin berkembang. Pada kegiatan
produksi perusahaan, efisiensi biaya sangat diperlukan guna meminimalisasi modal dan peningkatan laba.
Untuk menyesuaikan antara biaya pembelian dengan penjualan maka diperlukan
perhitungan harga pokok produksinya, sebagai analisa biaya dan pendapatan untuk
melihat efisiensi usaha tersebut.
Dari uraian diatas perusahaan yang ingin menurunkan
biaya produksinya salah satunya adalah dengan meminimalisasi biaya pembelian bahan
baku. Pada perusahaan manufaktur
sangatlah diperlukan mengingat kondisi perekonomian saat ini sedang labil,
perusahaan perlu menetapkan standar produksi dan penjualannya dengan menekan
biaya pembeliannya. Dengan demikian penulis mengambil judul penulisannya “Kajian Efektifitas Dan Efisiensi Biaya
Proses Produksi Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Krupuk Puli Di Magetan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :.
1.
Bagaimana kajian efektifitas biaya produksi terhadap
profitabilitas perusahaan ?
2.
Bagaimana kajian efisiensi biaya produksi terhadap
profitabilitas perusahaan ?
3.
Bagaimana kajian efektifitas dan efisiensi biaya proses
produksi terhadap profitabilitas perusahaan ?
C. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui cara mengefektifkan baiay produksi dalam kegiatan operasi
perusahaan.
2.
Untuk mengetahui cara
mengefisienkan biaya produksi dalam kegiatan operasi perusahaan.
3.
Untuk mengetahui kajian efektifitas dan efisiensi biaya
proses produksi terhadap profitabilitas perusahaan.
D. Manfaat Peneltian
1.
Bagi Pihak lain.
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipakai sebagai tambahan
wacana dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan berminat untuk
mengembangkannya.
2.
Bagi Perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai oleh perusahaan sebagai
acuan referensi informasi dalam kebijakan bidang operasional perusahaan
manufaktur sehingga perusahaan dapat berproduksi dengan optimal.
3.
Bagi penulis.
Penelitian ini sebagai bahan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan
penelitian guna menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang
sebenarnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti dan pihak lain yang
berkepentingan
E. Ruang lingkup Penelitian
Agar permasalahan yang akan dibahas tidak mengalami
bias maka ditentukan terlebih dahulu batasan masalahnya. Batasan dalam
penelitian ini menyangkut tentang : bagaimana mengefektifkan dan mengefisienkan
biaya produksi dengan mengetahui pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan.
Apabila anda masuk https://adf.ly/ , cukup tunggu sebentar sampai muncul tombol dengan tulisan SKIP AD pada pojok kanan atas, lalu klik tombol tersebut.
No comments:
Post a Comment