DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR
ISI ....................................................................................................................... ii
BAHAN
BAKAR BENSIN
A. Pengertian Bensin
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline
di Amerika Serikat
dan Kanada) adalah cairan bening, agak
kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan
sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam.
Bensin juga dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat
melarutkan cat. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan.
Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif.
Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok masyarakat
dunia yang semakin dinamis. Bahkan orang Amerika menggunakan 1,36 miliar liter
bensin setiap hari.
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin
berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan
setiap campuran. Di Indonesia, bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar:
campuran standar, disebut premium, dan bensin super.
B. Analisis kimia dan produksi
Bensin diproduksi di kilang minyak.
Material yang dipisahkan dari minyak mentah
lewat distilasi,
belum dapat memenuhi standar bahan bakar untuk mesin-mesin modern. Material ini
nantinya akan menjadi campuran hasil akhir.
Semua bensin terdiri dari hidrokarbon,
dengan atom
karbon
berjumlah antara 4 sampai 12 (biasanya disebut C4 sampai C12).
C. Cara Kerja Bensin dalam Mesin
Bensin bekerja di dalam mesin pembakaran yang ditemukan oleh
Nikolaus Otto.
Mesin pembakaran dikenal pula dengan nama Mesin Otto. Cara kerja
bensin di dalam mesin pembakaran:
v
Bensin
dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan udara. Pada mesin
modern, peran karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem
pembakaran baru yang bisa meminimalisir emisi gas buang kendaraan.
v
Campuran
bensin dan udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar.
v
Selanjutnya,
campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga
mencapai volume yang sangat kecil.
v
Gas ini
kemudian dibakar oleh percikan api dari busi.
v
Hasil
pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.
Dalam kenyataannya, pembakaran gas di dalam mesin tidak
berjalan dengan sempurna. Salah satu masalah yang sering muncul adalah “ketukan
di dalam mesin”, atau disebut sebagai "mesin ngelitik" atau knocking.
Jika dibiarkan, knocking dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Knocking
terjadi karena campuran udara dan bahan bakar terbakar secara spontan karena
tekanan tinggi di dalam mesin, bukan karena percikan api dari busi.
Penyebab knocking ada beberapa macam, yaitu:
·
Pemakaian
bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.
·
Ruang
bakar sudah kotor dan berkerak.
·
Penyetelan
pengapian yang kurang tepat.
D. Nama Produk Bensin
Bensin memiliki berbagai nama, tergantung pada produsen dan Oktan. Beberapa jenis
bensin yang dikenal di Indonesia diantaranya:
·
Pertamax Plus,
produksi Pertamina
yang memiliki Oktan
95.
·
Pertamax Racing, produksi Pertamina
yang memiliki Oktan
100. Khusus untuk kebutuhan balap mobil.
·
Super Extra 95,
produksi Shell
yang memiliki Oktan
95. [3]
·
Performance 92, produksi Total yang memiliki Oktan 92.
·
Performance 95, produksi Total yang memiliki Oktan 95.
E. Sifat Utama Bensin
Bensin
mengandung hydrocarbon hasil sulingan dari produksi minyak mentah. Bensin
mengandung gas yang mudah terbakar, pada umumnya bahan bakar ini digunakaan
untuk mesin dengan pengapian busi. Sifat yang dimiliki bensin sebagai berikut:
· Mudah menguap pada temperature normal
· Tidak berwarna, tembus
pandang dan berbau
· Mempunyai titik nyala
rendah (-10° sampai -15°C)
· Mempunyai berat jenis yang rendah (0,60-0,78)
· Dapat melarutkan oli dan karet
· Menghasilkan jumlah panas yang besar (9,500-10,500 kcal/kg)
· Sedikit meninggalkan karbon setelah dibakar
Mesin bensin saat ini menggunakan bensin dengan komposisi
yang seimbang untuk memperoleh kemampuan yang optimal pada berbagai tingkat
kecepatan.
F. Syarat-Syarat Bensin
Kwalitas berikut ini diperlukan oleh bensin untuk memberikan
kerja mesin yang lembut.
1. Mudah Terbakar
Pembakaran
serentak didalam ruang bakar dengan sedikit knocking.
2. Mudah menguap
Bensin harus mampu membentuk uap dengan mudah untuk memberikan
campuran udara-bahan bakar dengan tepat saat menghidupkan mesin yang masih
dingin
3. Tidak beroksidasi dan bersipat pembersih
Sedikit perubahan kualitas dan perubahan bentuk selama disimpan.
Selain itu juga bensin harus mencegah pengendapan pada system intake.
G. Nilai Oktana
Nilai
Oktan (Octane Number) atau tingkatan dari bahan bakar adalah mengukur
bahan bakar bensin terhadap anti-knock characteristic . bensin dengan
nilai oktana tinggi akan tahan terhadap timbulnya engine knocking
dibanding dengan nilai oktan yang rendah.
Ada
dua cara yang digunakan untuk mengukur nilai oktana: Research method dan
motor medhod.
Research
method adalah yang paling umum
digunakan dan spesifikasi nilai oktannya dengan metode ini ditetapkan dengan
istilah RON (Research Octane Number).
Bensin
dengan nilai oktana 90 umumnya disebut bensin biasa dan yang nilai oktanya
lebih dari 95 disebut oktan tinggi atau super atau yang kita sebut premium.
Mesin yang mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi memerlukan bahan bakar
bensin yang mempunyai nilai oktana yang tinggi untuk menghilangkan knocking dan
menghasilkan purtaran yang lembut.
Ada
sedikit kerugian menggunakan bensin beroktan tinggi pada mesin biasa yang
mempunyai perbandingan kompresi rendah. Bensin “octane tinggi” dan biasa banyak
tersedia pada stasiun pompa bensin.
Bilangan oktana suatu bahan bakar diukur
dengan mesin CFR (Coordinating Fuel Research), yaitu sebuah mesin
penguji yang perbandingan kompresinya dapat di ubah-ubah. Di dalam pengukuran
itu ditetapkan kondisi standar oprasinya (putara, temperatur, tekanan, dan
kelembaban relatif dari udara yang masuk, dan sebagainya) dan bahan bakar yang
akan digunakan sebagai pembanding atau pengukur.
Untung motor bensin di tetapkan heptana
normal dan isooktana sebagai bahan bakar pembanding. Heptana normal adalah
bahan bakar hidrokarbon (rantai lurus) yang mudah berdetonasi di dalam motor
bensin, oleh karna itu dinyatakan sebagai bahan bakar dengan bilangn oktana
sama dengan nol. Iso-oktana adalah suatu jenis bahan bakar hidrokarbon yang
tidak mudah berdetonasi, dalam hal ini dinyatakan sebagai bahan bakar dengtan
bilangan oktana sama dengtan 100.
Apabila suatu bahan bakar dengan bilangan
oktana yang tinggi hendak digunakan pada mesin yanag sebenarnya dirancang untuk
menggunakan bahan bakar dengan bilangan oktana yang rendah tanpa detonasi,
tidak akan terlahat adanya perbaikan pada efisiensi dan daya yang dihasilkan.
Keuntunagan yang dapat diperoleh dari bahan bakar dengan bilangan oktana yang
tinggi adalah bahwa ia tidak peka terhadap detonasi. Oleh karena itu sangat
cocok untuk digunakan pada mesin dengan perbandingan komperesi yang tinggi
untuk memperoleh efisiensi yang tinggi tanpa detonasi, juga pada mesin dengan supercarjer
yang bertujuan menaikan daya poros.
Disamping itu juga sangat berguna untuk
menaikan daya dan efisiensi dengan jalan memajukan saat penyalaan. Hal terahir
ini dilakukan apabila semula ditetapkan saat penyalaan yang lebih lambat hanya
dengan alasan hendak mencegah terjadinya detonasi.
Karekteristik mesin bensin
- Kecepatan tinggidan tenaganya besar
- Mudah pengoperasiannya
- Pembakarannya sempurna
- Umumnya di ganakan untuk mobil penumpang, kendaraan
truk yang kecil, dan sebagainya.
H. Prinsip kerja mesin bensin
Mari kita perhatikan bagai mana mesin bensin mengubah bahan bakar menjadi
tenaga. Dalam gambar skema mesin bensin, campuran udara dan bensin di hisap
kedalam silinder, kemudian dikompresikan oleh torak saat begerak naik, bila
campuran udara dan bensin terbakar dengan adanya api dari busi yang panas
sekali, maka akan menghasilkan tekanan gas pembakaran yang besar di dalam
silinder. Tekanan gas pembakaran ini mendorong torak kebawah, yang menggerakan
torak turun naik dengan bebas di dalam silinder. Dari gerak lurus (naik turun)
torak dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol melalui batang torak. Gerak
putar inilah yang menghasilkan tenaga pada mobil.
Posisi tertinggi yang di capai torak di dalam silinder di sebut titik mati atas
(TMA), dan posisi terendah yang di capai torak disebut (TMB). Jarak bergeraknya
torak antara TMA dan TMB di sebut langkah torak (stroke).
Campuran udara dan bensin dihisap kedalam silinder dan gas yang telah terbakar
harus keluar, dan ini harus berlangsung secara tetap. Pekerjaan ini dilakukan
dengan adanya gerak torak yang turun naik di dalam silinder. Proses menghisap
campuran udara dan bensin kedalam silinder, mengkompresikan, membakarnya, dan
mengeluarkan gas bekas dari silinder, disebut satu siklus.
Ada juga mesin yang tiap siklusnya terdiri dari dua langka torak. Mesin ini di sebut mesin
dua langkah (two stroke engine). Poros engkol berputar satu kali selama torak
menyelesaikan dua langkah. Sedangkan mesin lainnya, tiap siklusnya terdiri dari
empat langkah torak. Mesin ini disebut mesin empat langkah (four-stroke
engine). Poros engkol berputar dua putaran penuh selama torak menyelesaikan
empat langkah dalam setiap siklus.
1. Sistem bahan bakar
Sistem bahan bakar (ful system) terdiri dari beberapa komponen, dimulai dari
tangki bahan bakar (ful tank) sampai pada charcoal canister. Bahan bakar yang
tersimpan dalam tangki dikirim oleh pompa bahan bakar (fuel pump) ke karburator
melalui ppipa-pipa dan selang-selang. Air dan pasi, kotoran dan benda-benda lainya dikeluarkan dari bahan bakar
oleh saringan (ful filter).
Kalburator menyalurkan ke mesin sejumlah bahan bakar yang dibutuhkan berupa
campuran udara dan bahan bakar. Sejumlah gas HC yang timbul di dalam tangki
dikurangi oleh charcoal canister. Bensin di alirkan dari tangki melalui
sarinagn, selang dan pip-pipa hisap (suction tube). Bensin yang sudah disaring
dikirim ke karburator oleh pompa bahan bakar, dan karburator mencampurnya
dengan udara dengan suatu perbandingkan tertentu menjadi canpuran udara dan
bahan bakar. Sebagian campuran udara dan bahan bakar menguap dan menjadi kabut
saat mengalir melalui intake manifold ke silinder.
2. Campuran Udara dan Bahan Bakar
Bahan bakar yang dikirim kedalam silinder untuk mesin harus ada dalam Kondisi
mudah terbakar agar dapat menghasilkan efesiensi tenaga yang maksimum. Bensin sedikit sulit terbakar, bila tidak
dirubah kedalam bentuk gas. Bensin tidak dapat terbakar dengan sendirinya,
harus dicampur denagan udara dalam perbandingan yang tepat. Untuk mendapatkan
campuran udara dan bahan bakar yang baik, uap bensin harus bercampur dengan
sejumlah udara yang tepat. Perbandingan campuran udara dan juga mempengaruhi
pemakaian bahan bakar.
3. Perbandingan Udara Dengan Bahan Bakar
Perbandingan udara dengan bahan bakar dinyatakan dalam volume atau
berat dari bagian udara dan bahan bakar. Pada umumnya, perbandingan udara dan bahan bakar dinyatakan berdasarkan
perbandingan berat udara dengan berat bahan bakar. Bensin harus dapat terbakar
keseluruhannya di dalam ruang bakar untuk menghasilkan tenaga yang besar pada
mesin. Perbandingan udara dan bahan bakar dalam teorinya adalah 15:1, yaitu 15
untuk udara berbanding 1 untuk bensin.
Tetapi pada
kenyataannya, mesin menghendaki campuran udara dan bahan bakar dalam
perbandingan yang berbeda-beda tergantung pada temperatur, kecepatan mesin,
beban, dan kondisi lainya. Pada table di bawah ini diperlihatkan perbandingan
udara dan bahan bakar yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi mesin.
4. Proses pembakaran
Campuran bahan bakar-udara didalam selinder motor bensin harus sesuai
dengan syarat busi, yaitu jangan terbakar sendiri. Ketika busi mengeluarkan api
listrik, yaitu pada saat beberapa derajat engkol sebelum torak mencapai TMA,
campuran bahan bakar-udara disekitar itulah mula-mula terbakar. Kemudian nyala
api merambat kesegala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi (25-50 m/detik),
menyalakan campuran yang dilaluinya sehingga tekanan gas didalam silinder naik,
sesuia dengan jumlah bahan bakar yang terbakar.
Sementara itu campuran dibagian yang terjauh dari busi masih menunggu giliran
untuk terbakar. Akan tetapi ada kemungkinan bagian campuran tersebut terakhir,
karena terdesak oleh penekanan torak maupun oleh gerakan nyala api pembakaran
pembakaran yang merambat dengan cepat itu, temperaturnya dapat melampaui
temperatur penyalaan sendiri sehingga akan terbakar dengan cepatnya. Proses
terbakar sendiri dari bagian campuran yang terakhir (terjatuh dari busi)
dinamai detonasi.
Tekanan didalam selinder tersebut dapat mencapai 130-200 kg/cm², dengan
frekuensi getaran mencapai 4000-5000 cps. Detonasi yang cukup berat
menimbulkan suara gemeletik seperti bunyi pukulan palu pada
dinding logam. Bunyi tersebut jelas terdengar pada mesin mobil atau sepeda
motor. Akan tetapi pada mesin pesawat terbang jarang terdengar karena
terkalahkan oleh bunyi gas pembakaran yang keluar dari mesin dan bunyi
baling-baling.
Detonasi yang berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dapat merusa bagian
ruang bakar, terutama bagian tepi dari kepala torak tempat detonasi erjadi.
Disamping itu detonasi mengakibatkan bagian ruang bakar (misalnya busi atau
kerak yang ada) sangat tinggi temperaturnya, atau pijar, sehingga dapat
menyalakan campuran bahan bakar-udara sebelum waktunya (pranyala).
Pranyala ini serupa dengan penyalaan yang terlalu pagi. Jadi, dapat mengurangi
daya dan efisiensi mesin, sedangkan tekanan maksimum gas pembakaranpun akan
bertambah tinggi. Karena itu, detonasi yang dahsyat tidak di kehendaki dan
harus dicegah seluruh campuran bahan bakar-udara harus dinyalakan oleh nyala
api yang berasal dari busi.
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah detonasi :
o
Mengurangi tekanan dan temperatur bahan bakar-udara yang
masuk kedalam silinder.
o
Mengurangi
perbandingan kompresi.
o
Memperlambat
saat penyalaan.
§ Memperkaya yaitu menaikan perbandingan campuran bahan bakar-udara
atau mempermiskin yaitu menurunkan campuran bahan baka-udara dari suatu
harga perbandingan campuran (misalnya, f=0,08) yangsangat mudah
berdetonasi.
o
Menaikan
kecepatan torak atau putaran poros engkol, untuk memperoleh arus turbulen
pada campuran didalam silinder yang mempercepat rambatan nyala api.
o
Memperkecil
diameter torak untuk memperpendek jarak yangdi tempuh oleh nyala api dari busi
kebagian yang terjauh. Hal ini bias juga di capai jika dipergunakan busi lebih dari satu.
Membuat kontruksi
ruang bakar demikian rupa sehingga bagian yang terjauh darinbusi mendapat
pendinginan yang lebih baik. Caranya ialah dengan memperbesarperbandingan
antara luas pemukaan dan volume sehingga diperoleh ruangan yang sempit. Apabila
detonasi itu terjadi juga, hanyalah dalam bagian yang kecil jumlahnya sehingga
tidak membahayakan. Disamping itu busi ditempatkan dipusat ruang
bakar yaitu di antara katup buang bagian yang panas dan katup isap tepat
kemungkinan basar terdapat campuran yang kaya.
I. Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin
1. Peristilahan/Glossary
v Anti Dieseling yaitu
salah satu komponen tambahan pada karburator untuk mencegah berputarnya mesin
setelah kunci kontak dimatikan.
v Barrel yaitu
saluran masuk pada karburator sebagai tempat bercampurnya udara dan bahan bakar
yang telah dikabutkan dari main nozzle.
v Charcoal Canister yaitu
salah satu komponen sistem bahan bakar yang berfungsi untuk menampung uap
bensin dari tangki bahan bakar dan dari ruang pelampung pada karburator,
kemudian mengeluarkannya pada saat mesin hidup.
v Dashpot yaitu
komponen tambahan pada karburator yang untuk memperlambat penutupan katup gas
pada saat pedal gas dilepas dari putaran tinggi.
v Deceleration Fuel Cut Off
yaitu komponen tambahan pada karburator yang berfungsi untuk memutus aliran
bahan bakar pada saat kendaraan diperlambat.
v Economicer Jet yaitu
bagian karburator yang terletak pada saluran stasioner dan kecepatan lambat,
berfungsi untuk mempercepat aliran bahan bakar.
v ECU (Electronic Control Unit)
yaitu komponen sistem injeksi bahan bakar elektronik yang berfungsi untuk
mengolah signal-signal dari berbagai sensor untuk selanjutnya digunakan sebagai
dasar dalam menentukan lamanya injeksi bahan bakar dan mengatur saat pengapian.
v EFI (Electronic Fuel Injection)
yaitu sistem ijeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini
merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.
v Hot Idle Compensator
yaitu komponen tambahan pada karburator yang berfungsi untuk menambah udara
apabila temperatur di sekitar mesin panas.
v PTC (Positive Themperature Coefficient) yaitu komponen pada sistem cuk otomatis yang berfungsi untuk
mencegah arus yang berlebihan pada coil pemanas.
v Pressure Regulator yaitu
komponen siatem EFI yang berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar dalam
saluran bahan bakar.
v Rocker Arm yaitu
bagian dari pompa bahan bakar mekanik yang berfungsi untuk menggerakkan membran
melalui batang penarik (pull rod).
v Silicon Chip yaitu
komponen manifold pressure sensor yang berfungsi untuk mensensor tekanan udara
yang masuk pada sistem EFI.
v Sound Scope yaitu
alat bantu untuk mendengarkan suara lembut dalam mesin atau pada sistem bahan
bakar.
v Injektor (nozzle) yaitu
salah satu bagian dari sistem injeksi bahan bakar yang berfungsi untuk
mengabutkan (menyemprotkan) bahan bakar ke dalam silinder (ruang bakar).
v Venturi yaitu
bagian yang menyempit pada tabung (saluran masuk udara) karburator.
2. Sistem Bahan Bakar Mekanik
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar
dan dialirkannya campuran berbentuk kabut ke ruang bakar.
Cara pemasukan campuran udara dan bahan bakar ada 2 macam,yaitu
cara biasa yang disebut sistem bahan bakar konvensional dan
cara sistem injeksi bahan bakar. Sistem injeksi dapat dibagi
menjadi sistem injeksi bahan bakar mekanik dan sistem injeksi bahan bakar
secara elektronik yang disebut EFI (Electrinic Fuel Injection).
Komponen Sistem Bahan Bakar Konvensional terdiri dari:
v Tangki bahan bakar
v Saluran bahan bakar
v Charcoal canister
v Saringan bahan bakar
v Pompa bahan bakar
v Karburator
a. Tangki Bahan Bakar
Tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis. Tangki
ini biasanya diletakkan di bagian belakang kendaraan untuk mencegah kebocoran
apabila terjadi benturan. Bagian dalam tangki dilapisi bahan pencegah karat dan
dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk mencegah perubahan permukaan
bahan bakar pada saat kendaraan melaju di jalan yang tidak rata.
b. Saluran Bahan Bakar
Pada sistem bahan bakar terdapat 3 saluran bahan bakar yaitu:
saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan , saluran
pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari karburator ke tangki, dan
saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin) dari dalam tangki
bahan bakar ke charcoal canister.
c. Saringan Bahan Bakar
Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran atau air
yang mungkin terdapat di dalam bensin.
d. Charcoal Canister
Charcoal Canister berfungsi untuk menampung sementara uap
bensin yang berasal dari ruang pelampung pada karburator dan uap bensin yang
dikeluarkan dasi saluran emisi pada saat tekanan di dalam tangki naik.
Uap bensin yang ditampung oleh charcoal canister dikirim langsung
ke intak manifold, kemudian ke ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.
e. Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin adalah
pompa bahan bakar mekanik dan pompa bahan bakar listrik.
1) Pompa bahan bakar mekanik
Pompa bahan bakar digerakkan oleh mesin
itu sendiri, sedangkan pompa bahan bakar listrik digerakkan oleh arus listrik.
2) Pompa bahan bakar mekanik
Cara
kerja pompa bahan bakar mekanik:
v Bila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma tertarik ke bawah
sehingga ruang di atas diafragma menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan katup
keluar tertutup sehingga bahan bakar mengalir ke ruang diafragma.
v Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke
atas sehingga katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka sehingga bahan
bakar yang berada di ruang diafragma tertekan keluar menuju ke karburator
melalui katup keluar.
v Bila bahan bakar yang berada di dalam karburator sudah cukup maka
diafragma tidak tidak terdorong ke atas oleh pegas, dan pull rod pada posisi
paling bawah karena tekanan pegas sama dengan tekanan bahan bakar. Pada saat
ini rocker arm tidak bekerja meskipun poros nok berputar sehingga diafragma
diam dan pompa tidak bekerja.
3) Pompa bahan bakar listrik
Pompa bahan bakar listrik langsung
bekerja setelah kunci kontak di ON-kan. Pompa bahan bakar listrik dapat
ditempatkan di mana saja dengan tujuan menghindari panas dari mesin.
Cara kerja pompa bahan bakar listrik jenis membran:
Apabila kunci kontak pada posisi On, akan
terjadi kemagnetan pada solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas
sehingga bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina
membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan pada
solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke bawah mendorong bahan bakar
keluar melalui katup buang.
3. KARBURATOR
Karburator berfungsi untuk mengubah bahan bakar yang berbentuk
cair menjadi kabut dan mengalirkannya ke silinder sesuai dengan kebutuhan
mesin.
a. Macam-macam karburator
1) Menurut tipe venturi karburator dibedakan menjadi:
a) Karburator venturi tetap (fixed venturi)
Karburator ini menggunakan venturi
tetap, besarnya vakum mengalir melalui venturi tersebut sesuai dengan kecepatan
aliran udara yaang melewati venturi itu yang dipengaruhi oleh beban mesin dan
pembukaan katup gas. Keadaan tersebut mempengaruhi banyak sedikitnya bahan
bakar yang keluar dari nosel.
Gbr. Karburator venturi tetap
b) Karburator Variable Venturi
Karburator
ini permukaan venturinya dikontrol sesuai dengan banyaknya udara yang dihisap.
Keistimewaannya adalah perubahan membuka venturi sama saat kecepatan rendah dan
sedang, serta pada beban ringan dan sedang.
Sehingga volume bahan bakar berubah sesuai dengan volume udara yang masuk dan
hambatan udara yang masuk menjadi kecil, maka karburator jenis ini dapat
mencapai output yang tinggi.
Karburator
variable venturi mempunyai tingkat aliran udara yang tetap, sehingga diperoleh
campuran yang baik antara udara dan bahan bakar.
c) Karburator Air Valve Venturi
Pada
karburator air valve venturi membukanya dikontrol dengan besarnya udara yang
dihisap. Konstruksinya berbeda dengan karburator variable venturi, tapi cara
kerjanya sama.
Karburator
jenis air valve mempunyai dasar karburator arus turun dua barrel (down draft
double barrel), tetapi konstruksinya sama dengan secondary yang domodifikasi.
Katup udara terpasang di dalam silinder secondary dan membukanya air valve
bervariasi sesuai dengan dengan jumlah udara yang dihisap.
Kevakuman
pada nosel utama dikontrol agar bekerja konstan. Karburator jenis ini mempunya
tahanan aliran udara pada venturi sehingga mampu menghasilkan output yang
besar. Disamping itu membuka dan menutupnya katup throttle secara mekanik,
sehingga tidak diperlukan diafragma lagi.
Karburator Air Valve Venturi
2) Menurut arah masuk campuran udara dan bahan bakar, kaburator dibedakan:
a) Karburator arus turun
Gbr. Karburator arus turun
Pada karburator arus turun, arah
masuknya campuran udara dan bahan bakar adalah ke bawah (down draft).
Karburator jenis ini banyak digunakan karena tidak ada kerugian gravitasi.
b) Karburator arus datar
Gbr. Karburator arus turun
Karburator
arus datar, arah masuknya campuran bahan bakar adalah ke samping (side draft). Umumnya digunakan pada mesin yang memiliki output
yang tinggi.
3) Menurut jumlah barel, karburator dapat dibedakan menjadi:
a) Karburator single barrel
Gbr. Karburator single barrel
Pada
karburator single barrel, semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran
mesin dilayani oleh satu barrel. Padahal pada putaran mesin rendah, diameter
venturi yang besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga dibandingkan dengan
diameter venturi yang kecil.
Sebaliknya
diameter venturi yang kecil hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar pada
putaran mesin tertentu, tetapi pada putaran rendah lebih cepat mengahsilkan
tenaga.
Untuk
mengatasi hal tersebut maka diciptakan karburator doble barrel.
b) Karburator double barrel
Gbr. Karburator double barrel
Pada
putaran rendah, kaburator double barrel cepat menghasilkan tenaga (output)
karena yang bekerja hanya primary venturi yang mempunyai diameter venturi
kecil.
Putaran
tinggi, baik primary maupun secondary venturi bekerja bersama sehingga output
yang dicapai akan tinggi karena total diameter venturinya. Disamping itu
kecepatan aliran maksimal pada venturi karburator double barrel dibanding
karburator single barrel lebih kecil sehingga kerugian gesekan juga kecil.
b. Prinsip Kerja Karburator
Prinsip dasar karburator sama dengan dengan prinsip yang terjadi
pada pengecatan dengan penyemprotan.
Pada saat udara ditiup melalui ujung pipa penyemprot, tekanan di
dalam pipa akan rendah. Akibatnya cairan yang ada di dalam tabung akan terhisap
keluar dan membentuk partikel-partikel kecil saat terdorong oleh udara.
Semakin cepat aliran udara, maka semakin rendah tekanan udara pada
ujung pipa sehingga semakin banyak cairan bahan bakar yang keluar dari pipa.
Prinsip kerja karburator berdasarkan pada hukum-hukum fisika yaitu
hukum Kontinuitas dan hukum Bernauli. Bila suatu fluida mengalir melalui suatu
tabung, maka banyaknya fluida atau debit aliran (Q) adalah:
Q = A . V
dimana: Q = debit air (m³/dt)
A = luas penampang tabung (m²)
V = kecepatan aliran (m/dt)
Gbr. Dasar karburator
Pada gambar di atas, bagian karburator yang diameternya menyempit
(bagian A) disebut venturi. Pada bagian ini kecepatan udara yang
masuk semakin tinggi sehingga kevakumannya semakin rendah. Dengan demikian pada
bagian venturi bahan bakar yang dapat terhisap semakin banyak.
c. Cara Kerja Karburator
Untuk memenuhi kebutuhan kerja, pada karburator terdapat beberapa
sistem yaitu:
v
Sistem
Pelampung
v
Sistem
Stasioner dan Kecepatan Lambat
v
Sistem
Kecepatan Tinggi Primer
v
Sistem
Kecepatan Tinggi Sekunder
v
Sistem Tenaga
(Power system)
v
Sistem
Percepatan
v
Sistem
Cuk
v
Meknisme
Idle Cepat
v
Hot
Idle Compensator (HIC)
v
Daspot
v
Deceleration
Fuel Cut Off System
Adapun uraian pada masing-masing sistem adalah sebagai berikut:
1) Sistem Pelampung
Gbr. Sistem pelampung
Sistem pelampung diperlukan untuk
menjaga agar permukaan bahan bakar pada ruang pelampung selalu konstan. Di
dalam ruang pelampung terdapat pelampung (float) dan jarum pelampung (needle valve).
Pada pelampung terdiri dari dari jarum, pegas dan pin. Pada katup jarum
terdapat pegas yang berfungsi untuk mencegah pembukaan katup jarum pada saat
kendaraan terguncang.
Pelampung dapat bergerak naik turun
sesuai dengan tinggi permukaan bahan bakar, sedangkan jarum pelampung berfungsi
untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar yang berasal dari pompa bahan
bakar.
Cara
kerja:
Bila
permukaan bahan bakar di dalam ruang pelampung turun, maka pelampung akan turun
sehingga jarum pelampung membuka saluran masuk. Akibatnya bahan bakar yang
berasal dari pompa bahan bakar mengalir ke ruang pelampung.
Selanjutnya
apabila permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung naik, maka pelampung juga ikut naik sehingga jarum pelampung menutup saluran bahan
bakar. Akibatnya aliran bahan bakar terhenti. Sehingga permukaan bahan bakar
selalu konstan meskipun putaran mesin berubah-ubah.
2) Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
Gbr, Sisten Stasioner dan Kecepatan Lambat
Cara kerja:
Pada
saat mesin berputar satsioner, bahan bakar mengalir dari ruang pelampung
melalui primary main jet, kemudian ke slow jet, economizer
jet, katup solenoid dan akhirnya ke ruang bakar melalui idle port. Atau
Primary main jet→slow
jet→economizer
jet→solenoid
valve→idle
port→ruang
bakar.
3) Sistem Kecepatan Tinggi Primer
Gbr. Sistem Kecepatan Tinggi Primer
Cara kerja:
Pada
saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang pelampung
langsung menuju primary main nozle (nosel utama primer).
Sementara
dari idle port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar karena
kevakuman pada idle port dan slow port lebih rendah daripada di daerah primary
main nozle. Atau alirannya: Primary main jet→primary main nozle→ruang
bakar.
4) Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder (Secondary High Speed System)
Gbr. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
Cara kerja:
Pada
saat pedal gas dibuka penuh, maka katup gas sekunder (secondary throttle valve)
erbuka sehingga bahan bakar keluar selain dari nosel utam primer juga melalui
nosel utama sekunder. Dengan demikian jumlah bahan bakar yang masuk lebih
banyak lagi, karena bahan bakar keluar dari kedua nosel tersebut.
5) Sistem Tenaga (Power System)
Gbr. Sistem Tenaga
Primary
High Speed System mempunyai perencanaan untuk pemakaianbahan bakar yang
ekonomis. Apabila mesin harus mengeluarkan tenaga yang besar, maka harus ada
tambahan bahan bakar ke primary high speed system.
Tambahan
bahan bakar disuplai oleh power system sehingga campuran udara dan bahan bakar
menjadi (12 – 13 : 1).
Cara kerja:
Apabila
katup gas hanya terbuka sedikit, kevakuman pada intake manofold besar sehingga
power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power
spring (B) menahahan power valve sehingga power vallve tertutup.
Apabila
katup gas dibuka lebih lebar, maka kevakuman pada intake manifold akan
berkurang sehingga kevakuman tersebut tidak mampu melawan tegangan pegas power
valve (spring A). Akibatnya power piston akan menekan power valve sehingga
saluran power jet terbuka dan akhirnya bahan bakar keluar dari primary main jet
dan power jet.
Gbr. Power valve pada sistem tenaga
6) Sistem Percepatan (Acceleration System)
Pada saat pedal gas diinjak dengan
tiba-tiba, katup gas akan membuka secara tiba-tiba pula sehingga aliran udara
akan mengalir lebih cepat. Sementara bahan bakar mengalir lebih lambat karena
berat jenisnya lebih besar daripada berat jenis udara sehingga campuran bahan
bakar dan udara lebih krus, padahal pada sistem ini dibutuhkan campuran yang
kaya maka karburator dilengkapi sistem percepatan.
Gbr. Sistem percepatan
Cara kerja:
Pada
saat pedal gas diinjak tiba-tiba, plunger pompa akan bergerak turun menekan
bahan bakar yang ada di ruangan di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar
akan mendorong outlet steel ball dan discharge weight sehingga bahan bakar
mengalir melalui pump jet menuju ke ruang bakar.
Setelah
melakukan penekanan, plunger pump kembali ke posisi semula karena adanya pegas
yang yang ada di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar yang ada di ruang
pelampung terhisap melalui inlet steel ball.
7) Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar
tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang
mengalir akan mengembun pada dinding intake manifold karena intake manifold
dalam keadaan dingin. Keadaan tersebut akan mengakibatkan campuaran udara dan
bahan bakar menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup.
Sistem cuk membuat campuran udara dan
bahan bakar menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan ke dalam silinder apabila
mesin masih dingin.
Ada 2
jenis sistem cuk yang digunakan pada
karburator yaitu sistem cuk manual dan sistem cuk otomatis.
a) Sistem Cuk Manual
Pada
sistem cuk manual untuk membuka dan menutup katup cuk digunakan linkage
yang dihubungkan ke ruang kemudi.
Apabila
pengemudi akan membuka atau menutup katup cuk cukup menarik atau menekan tombol
cuk yang ada pada instrumen panel (dashboard).
Gbr. Cuk Manual
Gbr. Cuk manual
b) Sistem Cuk Otomatis
Pada
sistem cuk otomatis, katup cuk membuka dan menutup secara otomatis tergantung
dari temperatur mesin. Pada umumnya sistem cuk otomatis yang digunakan pada
karburator ada 2 macam sistem yaitu; sistem pemanas dari exhaust dan sistem
elektrik.
Cara Kerja :
Pada
saat mesin distart katup cuk tertutup rapat hingga temperatur di ruangan mesin
mencapai 25º C. Apabila mesin dihidupkan dalam keadaan katup cuk menutup maka
akan terjadi kefakuman di bawah katup cuk. Hal tersebut akan menyebabkan bahan
bakar keluar melalui primary low dan high speed system dan campuran menjadi
kaya. Setelah mesin hidup, pada terminal L timbul arus dari voltage regulator,
arus tersebut akan mengalir ke choke relay sehingga menjadi ON. Akibatnya arus
dari ignition switch mengalir melalui choke relay menuju ke massa electric heat
coil. Apabila electric heat membara/panas maka bimetal element akan mengembang
dan akan membuka choke valve.
PTC
(Positive Temperature Coeficient) berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan
yang mengalir dari electric heat coil, apabila katup cuk telah terbuka
(temperatur di dalam rumah pegas telah mencapai 100º C).
Catatan:
1.
PTC
thermistor = Positive Temperature Coefficient thermistor, bersifat bila
temperatur naik maka harga hambatan listriknya naik.
2.
Jika
katup cuk tetap tertutup setelah mesin dipanaskan campuran akan kaya, hal ini
akan menyebabkan putaran mesin kasar dan pemakaian bahan bakar boros.
8) Mekanisme Idel Cepat
Mekanisme idel cepat diperlukan untuk
menaikkan putaran idel pada saat mesin masih dingin dan katup cuk dalam keadaan
menutup.
Gambar 29.
Mekanisme idel cepat
Apabila
katup cuk menutup penuh dan katup throttle ditekan sekali, kemudian dibebaskan,
maka pada saat yang sama, fast idle cam yang dihubungkan dengan cuk melalui rod
berputar berlawanan arah jarum jam. Kedmudian fast idel cam menyentuh cam follower yang dihubungkan dengan katup
throttle sehingga katup throttle akan membuka sedikit.
9) Hot IdelCompensator (HIC)
Apabila
kendaraan berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi, maka
temperatur di dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan
bakar dalam ruang pelampung banyak yang menguap dan masuk ke intake
manifold. Akibatnya campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga
memungkiankan putaran idel kasar. Oleh karena itu pada karburator perlu
dilengkapi dengan HIC untuk mengatasi maslh tersebut.
Gbr. HIC (Hot Idle Compensator)
Cara kerja :
Pada saat temperatur masin naik, maka bimetal membuka thermostatic
valve, sehingga udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui
saluran udara dalam flange sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi
normal kembali. Katup thermostatic mulai membuka apabila tempertur di
sekeliling elemen bimetal telah mencapai 55º C dan akan membuka penuh
pada temperatur 75º C.
10) Anti Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan (off),
karena ruang bakar masih panas yang diakibatkan oleh tertumpuknya karbon
(deposit) yang membara.
Gbr. Anti Dieseling
Cara kerja:
Apabila kunci kontak di-On-kan, maka arus akan mengalir dari
baterai ke solenoid sehingga solenoid akan menjadi magnet. Akibatnya katup
tertarik sehingga saluran pada economizer jet terbuka dan bahanbakar dapat
mengalir ke idle port.
Setelah kunci kontak dimatikan, arus listrik yang menuju solenoid
tidak mengalir sehingga tidak timbul kemagnetan pada solenoid. Akibatnya katup
solenoid turun dan menutup saluran pada economizer jet sehingga bahan bakar
tidak dapat mengalir menuju ke idle port.
Gbr. Katup solenoid pada anti dieseling
11) Dashpot
Bila mesin sedang berputar pada putaran tinggi, kemudian kunci
kontak dimatikan maka pada ruang bakar akan terjadi kelebihan bahan bakar
karena kevakuman yang terjadi di bawah katup throttle cukup tinggi.
Hal ini terjadi karena katup throttle pada posisi menutup,
sementara putaran mesin masih tinggi.
Fungsi dashpot adalah untuk memperlambat penutupan katup throttle
dari putaran tinggi sehingga tidak akan menambah emisi gas buang.
Gbr. Dashpot
Gbr. Dashpot pada karburator
Cara kerja:
·
Selama
pengendaraan berjalan normal, tidak ada vakum pada TP port sehingga pegas dalam
TP port menekan diafragma ke kiri menggerakkan TP adjusting screw ke kiri.
·
Selama
perlambatan, tuas pengait pada katup throttle menyentuh adjusting screw untuk
mencegah katup throttle menutup penuh. Kemudian vakum dari TP port bekerja pada
pada diafragma melalui jet untuk memungkinkan katup throttle berangsur-angsur
menutup.
12) Deceleration Fuel Cut Off System
Pada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat sementara
putaran mesin masih tinggi sehingga mengakibatkan bahan bakar yang masuk ke
ruang bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak dan campurannya menjadi
kaya.
Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan “Deceleration
Fuel Cut Off System” yang berfungsi menutup aliran bahan bakar
dari slow port sehingga konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan.
Gbr. Deceleration Cut Off System
Cara kerja:
·
Bila
pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian pedal gas dilepas (deselerasi)
maka vakum pada TP port akan lebih besar dari 400 mmHg vakum switch akan Off
dan solenoid valve tidak mendapat masa sehingga solenoid valve menutup saluran
bahan bakar yang menuju ke slow port dan idle pot.
·
Bila
putaran mesin mencapai 2000 rpm, maka solenoid valve akan mendapat masa dari
emission control computer kembali sehingga saluran bahan bakar ke slow port dan
idle port terbuka dan bahan bakar akan mengalir kembali. Hal ini untuk mencegah
mesin mati dan mempertahankan agar mesin dapat hidup pada putaran idle.
Apabila anda masuk https://adf.ly/ , cukup tunggu sebentar sampai muncul tombol dengan tulisan SKIP AD pada pojok kanan atas, lalu klik tombol tersebut.
No comments:
Post a Comment